LUDWIG VAN BEETHOVEN
Ludwig
van Beethoven, salah satu komposer terbesar
dalam sejarah musik klasik Eropa. Musiknya meliputi transisi antara gaya klasik
dan romantik. Karyanya semakin luar biasa mengingat karya-karya itu
diselesaikan sewaktu ia kehilangan fungsi pendengarannya. Meskipun tiga puluh
tahun akhir hidupnya mengalami masalah pendengaran, tetapi tidak menghentikan
langkahnya untuk menghasilkan simfoni-simfoni luar biasa, yang
lahir di
Bonn, Elektorat Cologne pada hari Minggu, 16 Desember 1770. Semasa muda, ia
adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya
di Wina, Austria,
tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai kehilangan pendengarannya.
Ketuliannya semakin parah dan pada
1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam
konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian
karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah
menikah.
Keluarga
Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773)
bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven
(1740-1792) bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun
1752). Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van
Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya
menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya
pada tanggal 26 Maret 1778 tetapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada
usia yang sama.
Masa
Muda
Guru
komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798). Neefe
yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan
komposisi-komposisi milik Bach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu
Beethoven menerbitkan karya pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik,
Neefe menulis bahwa Beethoven bisa menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia
meneruskan kariernya.
Pangeran
Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam bermain
organ dan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata yang
didekasikan kepada Pangeran Franz, tetapi karena ia belum mendapatkan gaji dari
pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi.
Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga
trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven
meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.
Pada 1787,
Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu dengan
Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven
dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan
nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia juga
dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian
merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Beethoven terbeban mengurusi kedua
adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan menghambur-hamburkan uang
untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji ayahnya diberikan kepadanya.
Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les piano kepada keluarga
bangsawan.
Berguru
Kepada Haydn
Pada 1792,
Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam perjalanannya menuju
London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat Beethoven berhasil membujuk
Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan Beethoven menuju Wina untuk belajar
komposisi pada Haydn.
Pelajaran
komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn memang guru yang
ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan tidak mengoreksi
tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia kurang mengerti
ide-ide musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn belajar komposisi di
bawah bimbingan Johann Schenk. Pangeran Franz memanggil Beethoven pulang ke
Bonn tetapi Beethoven memilih untuk tinggal di Wina dan berkarier di sana
sampai ia meninggal.
Pada saat
Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi pada Johann
Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai kariernya di Wina
sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven membawakan Piano Concerto in Bb
Major, Op. 19, dia juga mengadakan kunjungan ke Praha, Dresden, Leipzig, dan
Berlin pada 1796.
Kisah
Cinta Ludwig van Beethoven
Pada awal
tahun 1800, Beethoven jatuh cinta dengan seorang muridnya. Gadis itu bernama
Countess Giulietta Guicciard, dan sepupu dari Therese-Josephine, anak perempuan
dari Count von Brunsvik. Kepada perempuan itulah, ia mendedikasikan Moonlight
Sonata. Tetapi, cintanya kandas di tengah jalan, tatkala gadis pujaannya
menikahi Count Gallenberg, yang tidak lain rekan Beethoven sendiri. Perempuan
itu memilih Count Gallenberg karena lebih memiliki kehidupan mapan dari
Beethoven
Setelah itu
Beethoven pernah juga ingin melamar saudara sepupunya yang telah menjadi janda,
Josephine von Brunsvik. Josephine alias Pepi yang telah begitu dekat dengan
Beethoven itu juga tidak jadi menikah karena ketidaksiapan Beethoven dan
tekanan dari keluarga Josephine yang tidak merestui hubungan mereka. Akhirnya
Josephine menikah dengan orang lain.
Selang
beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1810, ia bertemu Therese Malfatti, anak
perempuan dari salah seorang dokter pribadinya. Kabarnya lagu Fur Elise
merupakan dedikasi Beethoven untuknya. Teori yang terkenal mengatakan bahwa pada
mulanya karya tersebut berjudul “Für Therese”. Therese yang dimaksud pada judul
lagu tersebut adalah Therese Malfatti von Rohrenbach zu Dezza. Sayangnya, ia
menikahi pria lain sebelum Beethoven menyatakan perasaan cinta kepadanya.
Kemudian ia
juga pernah jatuh cinta kepada Anna Marie Erdody, yang banyak mempengaruhi
Beethoven dalam menciptakan lagu, namun akhirnya perempuan itu juga menikah
dengan pria lain.
Walaupun ia
mengalami banyak kegagaan dalam hubungan asmara, ia tak pernah putus asa.
Beethoven dikabarkan sempat dikatakan pernah memiliki hubungan asmara dengan
seorang gadis. Sayangnya, sampai sekarang, gadis itu masih saja misterius.
Pada tahun
1812, Beethoven menulis surat yang ditujukan ke ‘The Immortal Beloved’. Penulis
biografi Beethoven masih berupaya menemukan siapa perempuan misterius di balik
surat itu.
Di
Wina
Pada awal
kariernya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz, selain
itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara lain
Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah satu
sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op. 13.
Masa awal Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi Beethoven.
Komposisi-komposisi yang ia gubah antara lain simfoni no. 1 dan 2, lima sonata
piano termasuk ‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata, sonata biola keempat
dan kelima (Op. 23 dan Op. 24), variasi cello pada Bei Mannern, welche Liebe
fuhle milik Mozart, Quintet Op. 18, Septet in Eb Major, Op. 20, dan Quintet,
Op. 29. Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga sebagai
komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.
Komposisi
dari Ludwig van Beethoven
Simfoni no. 9
Simfoni no. 5
Piano Sonata no. 14
Fur Elise
Simfoni no. 7
Simfoni no. 3
Piano Sonata no. 8
Simfoni no. 6
Fidelio
Piano Concerto no. 5
Violin Concerto
Simfoni no. 1
Piano Sonata no. 23
Piano Sonata no. 17
Anthem of Europe
Missa Solemnis
Simfoni no. 4
Piano Concerto no 4
Turlish March
Piano Concerto no. 1
Simfoni no. 8
Egmont
Simfoni no. 2
Piano Concerto no. 3
A song of Joy
Violin Sonata no. 5
Triple Concerto
Piano Sonata no. 21
Piano Sonata no. 32
Violin Romance no. 2
Piano Sonata no. 1
Violin Sonata no. 9
Choral Fantasy
Piano Sonata no. 29
String Quartet no. 14
Piano Sonata no. 5
Piano Sonata no. 20
The Creatures of Prometheus
Simfoni no. 10
Piano Sonata no. 30
Marmotte
Cello Sonata no. 3
Mass in C Major
Sonatina in G major
Piano Concerto no. 2
Christ on the Mount of Olives
Septet
Rondo a Capriccio
Wellington’s Victory
Grosse Fuge
Adelaide
Mulai
Periode Kehilangan Pendengaran
Di tengah
karier yang tengah menanjak, Beethoven terkena penyakit Tinnitus pada 1798.
Tinnitus adalah penyakit yang mengerikan untuk seorang komposer, karena
mengakibatkan penderitanya perlahan-lahan menjadi tuli dan kehilangan fungsi
pendengarannya sepenuhnya.
Dengan
penyakit mengerikan itu Beethoven mengalami suasana hati yang buruk dan
guncangan emosional. Beethoven kesulitan menjalin hubungan dan ia tidak pernah
menikah.
Kendati
demikan, pada tahun-tahun berikutnya Beethoven masih mencoba terus berkarya. Ia
menggubah sejumlah karya piano penting. Gubahan-gubahan itu brilian dan indah.
Meskipun
demikian, ketulian yang dialaminya semakin menjadi dan tidak bisa lagi
diabaikan. Ia hampir putus asa dan barangkali menyadari bahwa kariernya sebagai
virtuoso sudah tamat. Oleh sebab itu, ia mulai berfokkus menggubah lagu.
Di tengah
sakitnya, ia menghasilkan serangkaian karya luar biasa. Simfoni no. 3 yang
dipersembahkan untuk pahlawan idolanya, Napoleon Bonaporte, menandai awal dari
mahakaryanya. Namun, sewaktu Napoleon menyatakan diri sebagai kaisar pada 1804,
sang komposer yang kecewa menghapus persembahan itu. Simfoni itu akhirnya
diterbitkan pada tahun 1806 dengan judul baru Sinfonia Eroica.
Beethoven
terus melanjutkan kreasinya dengan melahirkan banyak gubahan, antara lain
sonata piano Waldstein dan Appasionata; Konserto Piano Keempat; Kuartet
Razumovsky dan Konserto Violin; dan juga opera pertama dan satu-satunya yang ia
hasilkan, Fideho.
Simfoni no. 4
dan 5 kemudian diterbitkan pada periode ini, dengan no. 5 menjadi titik penting
orisinalitas musik. Pembukaan simfoni ini sangat terkenal hingga sekarang.
Selanjutnya muncul simfoni no. 6 yang dikenal sebagai Pastoral, di mana
instrumen tiup meniru suara burung pedesaan setempat, disusul simfoni no. 7 dan
8 yang menandai puncak masa produktivitasnya.
Akhir
Hidup Ludwig van Beethoven
Pada
tahun-tahun terakhir hidupnya, Beethoven tidak banyak menggubah lagu karena
sekarang ia tuli total. Karya-karya periode akhir Beethoven (sejak 1815),
ditandai oleh keintiman dan daya emosi yang semakin meningkat.
Sonata-sonata
piano terakhirnya, opus 109, 110 dan 111 adalah karya virtuoso luar biasa
dengan kompleksitas yang bersanding sempurna denga lirisisme.
Di sisi lain,
Simfoni No. 9, karya agungnya yang tercipta tahun 1823, meledak-ledak dengan
movement terakhir, Ode to Joy. Movement itu menampilkan koor penuh dan penyanyi-penyanyi
solo yang bergairah.
Kuartet-kuartet
gesek terakhirnya diselesaikan tahun 1826, yang bertepatan deng an pecobaan
bunuh diri keponakan Beethoven yang juga merupakan anak perwaliannya. Satu
tahun berikutnya ia terkena serangan pneumonia dan kemunculan sirosis hati
yang menyebabkan kematiannya pada 26
Maret 1827 pada usianya yang ke-56 tahun.
Beethoven
dimakamkan dengan upacara luar biasa di Wina. Sebuah upacara yang cocok untuk
komposer yang telah terkenal di seluruh Eropa. Hingga kini, namanya bersanding
dengan jajaran komposer-komposer hebat pada masanya ataupun masa-masa lain.
Sumber Artikel :
Komentar
Posting Komentar